Kamis, 25 Agustus 2016

PERBANDINGAN ANALISIS EKSISTENSIONAL, ANALISIS INTENSIONAL DENGAN ANALISIS KOMPONENSIONAL



Analisis Ekstensional ialah analisis yang mempunyai jenis makna pragmatis yaitu kajian mengenai makna. Dalam analisis ekstensional, sebuah kata mempunyai kaitan makna yang ekstralingual atau berada di luar bahasa serta mempunyai makna yang luas. Dalam jenis makna, analisis ekstensional ditentukan oleh konteks serta jumlah yang dirujuk berbanding terbalik dengan jenis makna ekstensional. Contohnya kata “perabot” mengacu pada “perlengkapan rumah tangga”. Analisis Intensional ialah analisis yang mempunyai jenis makna semantis yaitu kajian mengenai penggunaan bahasa. Dalam analisis intensional, kaitan maknanya mengacu pada unsur-unsur yang berada dalam bahasa atau intralingual serta mempunyai cakupan makna yang terperinci. Cakupan maknanya lebih terperinci dan jumlah objek yang dirujuk berbanding terbalik dengan makna ekstensional. Sedangkan Analisis komponensial adalah teori analisis makna yang menggunakan pendekatan melalui komponen-komponen makna. Pendekatan analisis komponensial ini berdasarkan kepada kepercayaan bahwa makna kata dapat dipecah-pecah menjadi elemen-elemen makna yang merupakan ciri makna yang bersangkutan. Elemen-elemen itu disebut komponen makna, oleh karena itu analisis ini disebut analisis komponensial. Dengan melakukan analisis komponensial kita bisa mengidentifikasi atau memberikan makna bahasa, juga bisa membedakan makna suatu kata dengan makna lain, misalnya membedakan wanita dari laki-laki, atau putri. Supaya makna kata dapat diperikan, sebanyak mungkin harus ditampilkan. Makin banyak fitur yang ditampilkan, makin jelas makna kata yang dimaksud. Beberapa manfaat teori analisis komponensial yaitu dapat mengetahui benar dan tidaknya kalimat, dan beberapa kalimat bersifat anomali. Selain itu, Komponen makna juga berguna untuk perumusan makna dalam kamus dan untuk menentukan apakah kalimat yang digunakan dapat diterima atau tidak secara semantik. Kelemahan analisis ini terletak pada kemungkinan pemberian fitur yang sama untuk kata yang sebenarnya bersifat antonimi timbal balik yaitu oposisi makna kata yang bersifat resiprokal. Misalnya, kata jual dan beli. Kelemahan lain dari analisis komponensial adalah adanya kesulitan untuk memberikan fitur-fitur secara lengkap untuk kata-kata yang digunakan sebagai fitur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar